Benarkah Ada Pihak Ketiga yang
Bantu Didik Bobol Dana Bank Rp 21 Miliar?
Didik Agung Gunawan berhasil
menyedot Rp 21 miliar dana sebuah bank swasta. Kesuksesan pria asal Solo ini
terjadi disaat sistem keamanan perbankan mengalami upgrading. Beragam spekulasi
muncul dan menyebut adanya dugaan kongkalikong antara pihak vendor pengamanan
bank dan Didik. Namun,
pengamat Security Vaksincom, Alfons Tanujaya, menampik hal tersebut. Dia yang
pernah bekerja di sebuah bank ini justru memuji sistem pengamanan perbankan.
"Setahu saya sebenarnya pengamanan sistem perbankan sudah cukup
baik," kata Alfons saat berbincang dengan detikcom, Minggu (11/5/2014).
Dengan barang bukti 255 kartu kredit dan ATM
serta mesin Electronic Data Capture (EDC), Alfons menduga Didik memanfaatkan
kelemahan sistem yang ada di sistem kartu kredit. Kelemahan tersebut
selanjutnya dikawinkan bersamaan dengan sistem berkala bank yang melakukan
semacam cut of time. "Pengetahun ini
umum bagi orang yang banyak menggunakan kartu kredit," kata Alfons.
Sementara di sistem kelemahan kartu transaksi,
terang Alfons, karena mudahnya pencurian data yang ada di dalam kartu-kartu
kredit. "Kartu yang beredar di Indonesia banyak menggunakan magnetic,
sehingga datanya mudah dicuri. Berbeda dengan data chip, data tidak mudah
dibaca oleh barcode reader," kata Alfons. Selain itu, Alfons meyakini hal tersebut dengan melihat ratusan kratu
kredit yang disita kepolisian bukan merupakan kartu kredit bodong. Kartu-kartu
tersebut merupakan kartu asli. Terkait
dengan bisnis Gesek Tunai (Gestun) yang dilakoni Didik, hal itu sebenarnya
merupakan kegiatan transaksi yang ilegal di kalangan perbankan. "Terkadang bank tutup sebelah mata, karena di
satu sisi praktik ini dianggap cukup menguntungkan karena bank mendapatkan
bunga tinggi dari penggunaan kartu kredit," jelasnya. Aksi Didik dilakukan
pada 10 April 2014 pukul 23.30 WIB hingga 11 April 2014 pukul 16.00 WIB. Dia
melakukan pembobolan saat bank swasta itu tengah melakukan perbaikan sistem
(upgrade system). Dia menggesek uang lewat mesin electronic data capture (EDC),
mesin tarik non tunai dan ATM lalu memindahkan uang ke rekeningnya. Adapun uang yang masuk ke rekening Didik berjumlah Rp
4 miliar, dan rekening istrinya mencapai Rp 17 miliar. Total Rp 21 miliar uang
dia pindahkan ke rekening dia dan istrinya yang semula hanya berisi Rp 23 ribu
dan Rp 100 ribu alias total Rp 123 ribu. Polisi
kemudian mencokok Didik di kediamannya di Solo. Polisi menemukan 6 unit mesin
EDC dan 255 kartu kredit. Didik kini mendekam di sel tahanan Mabes Polri guna
pengembangan kasus yang membelitnya. Tersangka
dijerat pasal 81 UU 23/2011 tentang transfer dana, pasal 32 UU 11/2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), pasal 3 UU 8/2010 tentang pencucian
uang.
kejahatan pembobolan bank seperti ini seharusnya bisa lebih cepat diungkap. karena jika kasus ini terus terjadi dan pengusutannya sangat lambat dapat membahayakan bagi semua Bank yang ada di negara ini.
BalasHapusMerit Casino | Find My New Casino Near Me - Xn
BalasHapusIf you 인카지노 are a 카지노사이트 seasoned gambler, you may want to check out the Merit Casino. Learn the benefits 메리트카지노총판 of online betting at the casino.