Jumat, 25 Juli 2014

Tulisan Sofskill

-Pemerintah memperkirakan inflasi Juli 2014 berada di bawah 1%. Inflasi tersebut tergolong rendah, karena biasanya pada Ramadan-Idul Fitri terjadi lonjakan inflasi.

"Saya perkirakan mudah-mudahan bisa di bawah 1%," kata Menteri Keuangan Chatib Basri di Gedung Djuanda, Kemenkeu, Jakarta, Jumat (25/7/2014).

Menurut Chatib, inflasi yang rendah disebabkan harga kebutuhan pokok yang tergolong stabil. Terlihat seperti harga daging yang relatif lebih rendah kenaikannya dibanding jelang lebaran tahun lalu.

Kemudian harga cabai juga mengalami penurunan. Begitu pun dengan ayam potong yang terjaga lebih rendah. Dari sisi pendidikan, inflasinya menurut Chatib juga bisa dikendalikan.

"Makanya ini bagus menanganinya. Bukan karena saya, tapi kementerian lainnya juga," sebutnya.

Perkiraan pemerintah senada dengan Bank Indonesia (BI) yang memproyeksikan inflasi terjaga pada kisaran 0,7-0,9%. Demikian diungkapkan oleh Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara.

"Dibandingkan masa-masa puasa yang lalu, Juli ini mudah-mudahan bisa dibawah 1% inflasi bulanannya. Antara 0,7-0,9%," imbuh Mirza.

Secara year on year, Mirza juga menilai inflasi pada kisaran 4%. Sedangkan sampai akhir tahun nanti diperkirakan mencapai 5,3% karena ada pengaruh kenaikan tarif listrik untuk beberapa golongan.

"Antara 5%-5,3% sampai akhir tahun.

Sumber : http://finance.detik.com/read/2014/07/25/163157/2648539/4/meski-ada-puasa-lebaran-inflasi-juli-diperkirakan-di-bawah-1?f9911013

Tulisan Softskill



Ekonomi Rusia Hadapi Tantangan Berat Gara-gara Konflik Ukraina

Perekonomian di Rusia saat ini masih tengah menghadapi tantangan berat terkait situasi politik negara  tersebut.
Menghadapi hal tersebut, banyak investor menahan diri untuk berinvestasi ke Rusia. Terkait hal itu, saat ini Rusia tengah membangun kepercayaan diri untuk pertumbuhan ekonominya melalui diversifikasi investasi yang tidak lagi bergantung pada energi.
Demikian disampaikan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarusia Djauhari Oratmangun saat berkunjung ke Gedung BEI, Jakarta,    Jumat    (25/7/2014).
"Diversifikasi investasi tidak lagi pada energi. Situasi politik keamanan Rusia berdampak pada iklim investasi yang cenderung stagnan. Sejumlah pebisnis cenderung menunggu perkembangan di pasar dan penerbitan obligasi pun menurun," jelas dia.
Djauhari mengungkapkan, salah satu tantangan yang dihadapi Rusia adalah bergabungnya wilayah Crimea yang berujung pada sanksi yang diberikan oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS). Rusia merebut Crimea dari tangan Ukraina.
Akibatnya, terjadi pemberontakan oleh sejumlah warga Ukraina terhadap Rusia atas perebutan               wilayah tersebut.
"Situasi geopolitik khususnya bergabungnya Crimea ke Rusia. Yang berujung pemberian saksi oleh UE dan AS termasuk pemblokiran visa dan mastercard," ujarnya.
Selain itu, perekonomian Rusia mendapat tantangan setelah jatuhnya pesawat MH17 milik Malaysia Airlines yang berimbas pada citra Rusia di mata internasional.
"Tantangan lain juga ada dampak dari jatuhnya pesawat MH17 milik Malaysia Airlines," dikatakan  Djauhari

Sumber : http://finance.detik.com/read/2014/07/25/163832/2648546/4/ekonomi-rusia-hadapi-tantangan-berat-gara-gara-konflik-ukraina






Tulisan Softskill



Bursa Saham RI Lebih Unggul dari Rusia


Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai lebih unggul dari Rusia. Kondisi perekonomian Rusia termasuk bursa sahamnya sedang mengalami tantangan berat terkait situasi politik negara tersebut.
"Bursa saham di sana tidak sebaik kita ya, tetapi masuk dalam 20 besar dunia. Mudah-mudahan ketegangan-ketegangan cepat berlalu ya," kata Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarusia Djauhari Oratmangun saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (25/7/2014).
Dia menjelaskan, meskipun secara pertumbuhan bursa saham Rusia kalah dibanding Indonesia, namun teknologi bursa Rusia jauh lebih canggih.
"Rusia, Moskow sudah sangat maju, mereka kan sangat maju di bidang IT, kalau nggak kan mereka nggak bisa bikin pesawat, di sana jalan saja kan ada internet, tersambung wi-fi, di taman-taman wi-fi semua," katanya.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan jika pasar modal Indonesia masih memimpin bursa dunia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari awal tahun hingga saat ini (30/4/2014) kenaikannya sudah mencapai 19,29% atau lebih tinggi dari pergerakan bursa di negara lainnya.
Deputi Pengawas Pasar Modal II OJK Noor Rachman mengatakan, kinerja indeks Indonesia termasuk nomor 1 di dunia.
Dia menjelaskan, pergerakan IHSG dari tahun ke tahun terus mengalami pertumbuhan. Walaupun sempat tersungkur saat krisis menghantam Indonesia, namun tren pergerakan IHSG terus menanjak. Rata-rata perdagangan harian di pasar modal mencapai Rp 6,18 triliun.
"Kemarin indeks kita cukup bagus, kalau kita lihat pergerakan, indeks pernah tertinggi pada Mei 2013 mencapai 5.200, terendah 27 Agustus 2013 di 3.967 tapi IHSG trennya naik, rata-rata perdagangan harian Rp 6,18 triliun.

Sumber : http://finance.detik.com/read/2014/07/25/150400/2648463/6/bursa-saham-ri-lebih-unggul-dari-rusia?f9911023

Tulisan Sofskill



Bank Mega Catat Laba Rp 502 Miliar di Semester I, Melonjak 105%

PT Bank Mega Tbk (MEGA) membukukan laba bersih Rp 502 miliar selama semester I-2014. Laba bersih tersebut naik signifikan, yaitu 105%, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Selama semester pertama 2014, Bank Mega membukukan laba bersih sebesar Rp 502 miliar, meningkat sebesar Rp 257 miliar atau naik 105% dibandingkan laba bersih semester I 2013,” sebut Kostaman Thayib, Direktur Utama Bank Mega, dalam siaran tertulis, Jumat (25/7/2014).
Kenaikan laba bersih tersebut diperoleh dari kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 100 miliar dan kenaikan pendapatan operasional selain bunga sebesar Rp 157 miliar.
Pada semester I-2014 terjadi peningkatan suku bunga Dana Pihak Ketiga (DPK) khususnya deposito berjangka sehubungan dengan persaingan pasar dalam. Menyikapi kondisi tersebut, strategi Bank Mega adalah menyeimbangkan pertumbuhan DPK dengan pertumbuhan kredit.
Terkait dengan strategi tersebut, maka DPK Bank Mega meningkat sebesar Rp 3,6 triliun atau menjadi Rp 47,7 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp 44,1 triliun.
Kredit yang diberikan Bank Mega juga mengalami peningkatan sebesar Rp 7,1 triliun sehingga menjadi Rp 32,6 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu kredit yang disalurkan Bank Mega adalah sebesar Rp 25,5 triliun.
Hal ini menyebabkan LDR pada akhir Juni 2014 membaik menjadi 68,2%, yang sebelumnya pada Juni 2013 adalah 57,5%. Pertumbuhan kredit Bank Mega diikuti oleh kualitas kredit yang juga semakin membaik. Terlihat dari NPL per Juni 2014 tercatat 1,6% sementara NPL para periode yang sama tahun lalu adalah 2,07%.

Sumber : Detik.com

Jumat, 20 Juni 2014

Tulisan Softskill

Masalah Inflasi
Masalah yang terus dihadapi pemerintah adalah masalah inflasi. Tujuan jangka panjang pemerintah adalah menjaga agar tingkat inflasi yang berlaku berada pada tingkat yang sangat rendah. Tingkat inflasi 0% bukanlah tujuan utama kebijakan pemerintah karena ia sukar untuk dicapai. Yang penting untuk diusahakan adalah menjaga agar tingkat inflasi tetap rendah.
Adakalanya tingkat inflasi meningkat dengan tiba-tiba atau wujud sebagai akibat suatu peristiwa tertentu yang berlaku di luar ekspektasi pemerintah. Misalnya efek dari pengurangan nilai uang yang sangat besar atau ketidak stabilan politik menghadapai masalah inflasi yang bertambah cepat ini pemerintah akan menyusun langkah-langkah yang bertujuan agar kestabilan harga-harga dapat diwujudkan kembali. Uraian mengenai kebijakan pemerintah untuk mengatasi inflasi yang dilakukan terutama men erangkan tentang bentuk kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah inflasi yang bertambah cepat tingkatnya.

 Sumber : Buku Makroekonomi ( sadono sukirno)

Tulisan Softskill

Strategi BNI Wujudkan Perbankan Syariah Sebagai Mainstream



Perbankan syariah, oleh sejumlah pakar dan lembaga dalam negeri maupun global dinilai dapat mencegah bubble ekonomi yang menjadi ketakutan sejumlah kalangan. Selain itu, sistem perbankan ini juga dianggap mampu mewujudkan distribusi sumber daya secara lebihadildan efisien. Mengapa demikian? Seperti kita ketahui perbankan syariah memiliki perbedaan yang cukup signifikan dibandingkan dengan sistem perbankan konvensional. Perbedaanya terletak pada larangan adanya riba, gharar dan maisyir. Ternyata ketiga larangan ini mampu memberi dampak positif pada perekonomian nasional. Akad jual beli yang diberlakukan untuk menghindari riba dapat membuat laju perputaran uang menjadi lebih cepat. Akad jual beli dalam perkembangannya juga dapat meminimalisir biaya administrasi. Pola bagi hasil yang diterapkan dinilai lebih adil dan realistis di tengah iklim bisnis yang tidak menentu seperti saat ini. Selain itu, dari sisi dana, pola perhitungan bagi hasil dapat membuat perusahaan perbankan lebih tahan banting ketika terjadi guncangan     ekonomi
            Nilai kebaikan lainnya yang dapat disumbangkan oleh perbankan syariah adalah minimnya resiko yang harus ditanggung bank dan secara makro dapat mencegah bubble ekonomi. Ini dikarenakan pada bisnis pasar uang, bank syariah tidak dapat terlibat dalam transaksi yang tidak memiliki underlyini   asset.
            Sementara keterkaitan bank syariah dengan sistem zakat, infaq, sadaqoh juga memastikan berjalannya trickle down effect secara efektif dan masih banyak lagi. Tak hanya itu, perbankan syariah juga dianggap sebagai sistem perbankan yang dapat mewujudkan kesejahteraan.
            Sejumlah nilai kebaikan perbankan syariah tersebut memang menjadi daya tarik tersendiri. Banyak negara baik dengan populasi mayoritas Muslim ataupun non Muslim mulai mengadaptasi dan mengembangkan sistem perbankan ini secara nasional. Namun, fakta ini tidak serta merta membuat perbankan syariah sebagai pilihan mayoritas.
            Pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia sendiri saat ini baru mencapai 5%. Jauh berada di bawah pangsa pasar perbankan syariah di Malaysia dan Arab Saudi yang sudah mencapai angka 20% atau Uni Emirat Arab yang saat ini sudah menyentuh angka 40%.
               Meski demikian potensi dan peluang perbankan syariah di Indonesia masih cukup besar. Apabila dihitung, dalam lima tahun terakhir perbankan syariah mengalami pertumbuhan sekitar 30-40% per tahun. Dibandingkan dengan pertumbuhan industri perbankan secara keseluruhan, pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia jelas dua kali lebih besar.
                Potensi besar bagi perbankan syariah juga datang dari jumlah penduduk Muslim di Indonesia yang mencapai 88% dari total populasi keseluruhan. Pada tahun 2030 diproyeksikan akan lahir 170 juta penduduk Muslim kelas menengah yang akan mendorong meningkatnya GDP Indonesia menjadi top 7 di dunia. Pertanyaan kembali timbul, yaitu mampukah perbankan syariah berkembang menjadi pilihan sistem perbankan secara mainstream di indonesia.
                Untuk membuat perbankan syariah menjadi gerakan perbankan secaramainstream BNI Syariah menyadari bahwa dibutuhkan kesiapan pelaku pasar dan industri. Persiapan harus dilakukan di bidang legal, perpajakan dan literasi keuangan yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Selain itu, diperlukan sistem IT perbankan, sumber daya manusia dan produk yang memadai bagi perbankan syariah.              
                  Oleh karena itu, memasuki usianya yang ke-4, BNI Syariah sebagai pelaku perbankan syariah bertekad menjadikan perbankan syariah sebagai gerakanmainstream dalam perbankan Indonesia. Tekad ini diwujudkan melalui produk-produkperbankan berlabel “Hasanah” yang dimilikinya.
                Produk-produk ini menyediakan platform perbankan syariah yang lebih modern dengan kualitas layanan terdepan sehingga BNI Syariah mampu berdiri sejajar dengan perbankan lainnya. Sadar bahwa preposisi religi yang dikedepankan hanya mampu menjaring nasabah yang tergolong kedalam syariah loyalist yang jumlahnya kurang dari 10%, strategi yang lebih bersifat terobosan, implementatif dan efektif juga dijalankan melalui produk-produk ini.
 Tekad yang BNI Syariah melalui produk-produk “Hasanah” ini dapat dikatakan mendapat sambutan positif. Selama periode empat tahun BNI Syariah dengan produk-produk “Hasanah” telah menunjukkan kinerja positif. Saat ini BNI Syariah memiliki total aset senilai Rp 16,8T dan setiap tahunnya BNI Syariah menunjukkan pertumbuhan aset rata-rata 50%. Selain itu, jumlah nasabahnya saat ini telah mencapai 1,2 juta nasabah dengan tren yang terus tumbuh.
          
Sumber : detik.com



Tulisan Softskill

KEGUNAAN DATA PENDAPATAN NASIONAL
Data pendapatan nasional memberikan informasi yang berguna mengenai berbagai aspek dari kegiatan ekonomi. Data pendapatan nasional pada suatu tahun tertentu memberi gambaran tentang tingkat kegiatan ekonomi negara yang dicapai dan nilai output yang diproduksikan. Komposisi dari perbelanjaan agregat, sumbangan dari berbagai sektor, dan mewujudkan pendapatan nasional dan taraf kemakmuran yang dicapai.
Seterusnya membandingkan data pendapatan nasioanal dari tahun akan memberikan gambaran tentang tingkat pertumbuhan ekonomi, perubahan struktur ekonomi dan peningkatan taraf kemakmuran masyarakat. Disamping itu data pendapatan nasional berguna sebagai dasar dalam membuat ramalan dan perencanaan ekonomi di masa depan. Uraian berikut menerangkan dengan lebih mendalam berbagai kegunaan tersebut.  

Sumber : Buku Makroekonomi (sadono sukirno)


Jumat, 06 Juni 2014

OJK

OJK mewakili Indonesia menghadiri International Network on Financial Education OECD/INFE Advisory Board Meeting dan OECD/INFE Technical Meeting pada 2021 Mei 2014 di Istanbul, Turki. OECD/INFE yang dibentuk empat tahun silam, adalah forum lembaga pemerintah dari berbagai negara yang memiliki kepedulian di bidang edukasi keuangan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan:
1.      Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel,
2.      Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan
3.      Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Adapun fungsi OJK adalah menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan. OJK juga bertugas sebagai pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor IKNB.

Senin, 12 Mei 2014

Kejahatan Perbankan

Modus- modus Kejahatan Perbankan, Bagaimana Mencegahnya?

Layanan perbankan elektronik, seperti pembayaran menggunakan kartu, ternyata belum sepenuhnya aman. Bank Indonesia mencatat bahwa belakangan ini kejahatan yang menumpang layanan seperti itu masih sering terjadi dengan kerugian miliaran rupiah. Hal itu disampaikan petinggi Bank Indonesia Senin,1 Oktober 2012.
Kemajuan teknologi memang berdampak positif terhadap kemudahan dan kecepatan transaksi perbankan. Melalui teknologi, nasabah dapat bertransaksi perbankan di mana dan kapan saja. Mereka bisa menggunakan fasilitas internet (
e-banking), telepon seluler (m-banking), telepon (phone banking), atau pun pesan singkat (sms-banking). Namun, semua layanan itu masih saja disalahgunakan. Itu sebabnya Bank Indonesia meminta nasabah berhati-hati. Data Bank Indonesia menunjukkan, tingkat kejahatan perbankan(fraud) cukup tinggi. Pada Mei 2012, tercatat 1.009 kasus fraudyang dilaporkan dengan nilai kerugian mencapai Rp2,37 miliar. Jenis fraud paling banyak adalah pencurian identitas dan Card Not Present (tanpa menggunakan kartu). "Masing-masing tercatat sebanyak 402 kasus dan 458 kasus, dengan nilai kerugian Rp1,14 miliar dan Rp545 juta yang dialami 18 penerbit," kata Deputi Gubernur BI, Ronald Waas. Untuk mencegah fraud itu, otoritas perbankan sendiri telah mewajibkan penerbit kartu kredit menggunakan teknologi chip sejak 2010. Ketentuan serupa berlaku bagi kartu debit atau anjungan tunai mandiri (ATM) selambatnya pada 2015. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia, sejak 1 Januari 2010, semua kartu kredit yang diterbitkan oleh penerbit dan digunakan untuk bertransaksi di Indonesia harus menggunakanchip. Tidak boleh lagi diproses berdasarkan magnetic stripe. BI juga telah mengatur larangan terhadap prosedur fallback, yaitu apabila transaksi dengan menggunakan kartu chip tidak dapat diproses, transaksi tersebut dilarang dilanjutkan dengan menggunakan media magnetic stripe dan mekanisme swipe atau gesek. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya fraud. Magnetic stripe masih dapat digunakan apabila kartu kredit yang diterbitkan penerbit di Indonesia tersebut digunakan di negara lain yang belum mengimplementasikan teknologi chip. Sementara itu, untuk kartu kredit yang diterbitkan penerbit di luar negeri yang masih menggunakan magnetic stripe, masih dapat diproses di Indonesia. Namun, konsekuensinya, apabila terjadi fraud atas kartu kredit tersebut, penerbit di luar negeri yang belum mengimplementasikan chip, wajib bertanggung jawab atas kerugian akibatfraud tersebut.

Modus Kejahatan
Tindak kejahatan perbankan memang masih cukup tinggi di Indonesia. Namun, dibandingkan negara lain di Asia Pasifik, Indonesia menempati peringkat rendah.
  Berdasarkan data Master Card, peringkat fraud Indonesia kedua terendah di Asia Pasifik.  Sementara itu, berdasarkan data Visa, peringkat fraud Indonesia di posisi ketiga terendah dibandingkan negara lain di Asia Tenggara. "Namun, peringkat ini jauh di bawah Singapura dan Malaysia," ujar Ronald. Perhitungan ini diperoleh berdasarkan nilai fraud dibagi total nilai transaksi dalam periode perhitungan. Untuk itu, guna menghindari tindak kejahatan perbankan tersebut, Bank Indonesia memberikan gambaran mengenai sejumlah modus kejahatan perbankan yang perlu diwaspadai, berikut cara pencegahannya.


1.  Penipuan lewat telepon
Dilakukan oleh pelaku kejahatan dengan menelepon Anda dan mengabarkan Anda mendapat hadiah, keluarga mengalami musibah atau menyatakan minat atas barang yang Anda iklankan. Berdasarkan hal tersebut si penelepon akan ”memandu” untuk menuju ATM dan menuntun Anda mengikuti instruksi penelepon.

Cara menghindarinya:
Cek dulu identitas penelepon. Segera tutup telepon dan lakukan pengecekan atas informasi yang Anda terima. Pada umumnya perusahaan penyelenggara undian tidak meminta pemenang untuk mentransfer sejumlah dana kepada perusahaan penyelenggara.

Modus lain jika menerima telepon yang mengabarkan bahwa keluarga Anda mengalami musibah, jangan panik dan mengikutiperintah penelepon. Tanyakan identitas penelepon dan lakukan pengecekan.

2. Penipuan lewat email
Ada kalanya Anda menerima email yang seolah-olah berasal dari bank dan kelihatannya asli. Dalam modus ini, pelaku kejahatan meminta Anda memasukkan nomor rekening dan PIN.

Cara lainnya adalah membuat website alamat bank Anda yang seolah-olah asli tetapi sebenarnya palsu. Anda akan diminta untuk memasukkan nomor rekening dan PIN Anda dalam website ini dengan ”alasan” untuk pengkinian data pribadi.

Cara menghindarinya:
Jangan pernah membalas email yang meminta Anda memasukkan nomor rekening (atau
 user-id) dan PIN. Tidak mungkin bank Anda meminta data pribadi melalui email, karena bank sudah memiliki informasi tersebut. Jika Anda masuk ke website bank untuk melakukan transaksi, pastikan alamat website Anda sudah benar dan Anda memiliki prosedur keamanan tambahan seperti token, di samping user-id dan password 

3. Penipuan melalui penawaran investasi dengan bunga tinggi.
Dalam modus ini, suatu perusahaan menawarkan investasi dengan janji akan memberikan imbal hasil yang sangat tinggi. Berhati-hatilah dengan penawaran seperti ini, karena terdapat sejumlah penawaran yang terbukti tidak dapat memenuhi imbal hasil sebagaimana dijanjikan.

Cara menghindarinya:
Tanyakan pada diri Anda apakah wajar imbalan bunga yang sangat tinggi atas investasi itu. Lakukan pengecekan terlebih dulu atas kredibilitas perusahaan yang menawarkan investasi. Yakinkan Anda terlindungi dari sisi hukum sebelum memutuskan untuk melakukan suatu investasi.

4. Penipuan dengan menggunakan kartu kredit di internet
Sekarang ini semakin banyak toko atau merchant yang menawarkan produk dan jasa melalui telepon ataupun internet, dengan kemudahan pembayaran menggunakan kartu kredit. Anda hanya diminta untuk menyebutkan nomor kartu kredit, masa berlaku (expiry date), dan tiga digit kode rahasia yang tertera di bagian belakang kartu kredit, lalu transaksi pun terlaksana.

Cara menghindarinya:
Pastikan Anda mengerti tentang produk dan jasa yang ditawarkan dari toko atau merchant tersebut, serta memahami tentang syarat dan ketentuan dari barang atau jasa yang ditawarkan. Jangan berikan nomor kartu kredit, masa berlaku dan tiga digit kode rahasia yang terletak di bagian belakang kartu kredit Anda, kepada siapa pun sebelum Anda menyetujui manfaat produk dan jasa yang ditawarkan.

5. Pemalsuan nomor call center
Dalam modus ini, pelaku kejahatan membuat seolah-olah mesin ATM bank Anda rusak dan kartu tertelan. Karena panik, Anda tanpa sadar akan menghubungi nomor call center ”palsu” yang ada di sekitar mesin ATM. Kemudian Anda akan diminta penerima telepon untuk menyebutkan nomor PIN dan dijanjikan bahwa kartu ATM pengganti akan segera dikirimkan. Dengan berbekal PIN dan kartu Anda, pelaku kejahatan akan mengambil uang Anda.

Cara menghindarinya:
Catat nomor telepon 24 jam dari bank di mana Anda menjadi nasabah. Jika Anda menghubungi nomor tersebut, pada umumnya akan dijawab oleh mesin penjawab otomatis dan diminta untuk memasukkan pilihan jasa tertentu.

Anda dapat memilih menu yang langsung terhubung dengan bagian pelayanan nasabah. Jangan pernah memberikan nomor PIN, karena bank tidak akan pernah meminta nomor PIN nasabahnya.

Antisipasi Perbankan
Meski data BI menunjukkan tingkat kejahatan perbankan masih cukup tinggi, pelaku di industri itu mengklaim angka kejahatan menggunakan kartu kredit mulai menurun.

Senior General Manager Kartu Kredit PT Bank Central Asia Tbk, Santoso, mengatakan, kasus kejahatan dengan menggunakan kartu kredit kini sudah mulai berkurang. Terutama sejak kartu kredit menggunakan teknologi chip.

"Kami sendiri sudah menerapkan ini sejak empat tahun lalu," kata Santoso kepada
 VIVAnews, Senin 1 Oktober 2012.

Selain itu, dia melanjutkan, kasus pencurian informasi data nasabah melalui internet untuk transaksi juga sudah diantisipasi. "Tahun lalu, ini juga sudah kami lakukan," ujarnya.

Santoso menjelaskan, kasus kejahatan dengan menggunakan kartu bisa saja terjadi jika kartu dicuri atau tertinggal di
 merchant. Dalam kasus ini, nasabah lupa memblokir, sehingga muncul tagihan atau dana terkuras.

Untuk itu, pihak perbankan sudah semakin aktif mengedukasi nasabah mengenai keamanan penggunaan kartu sebagai alat bertransaksi. Nasabah diingatkan bahwa kartu ibaratnya adalah juga uang. "Setiap kali berpindah tangan, potensi disalahgunakan bisa saja," tuturnya.

Keluhan yang sering terjadi di luar negeri, menurut dia, adalah nasabah mendapat tagihan untuk membayar beberapa kali lipat. Padahal, transaksi yang dilakukan tidak sebesar tagihan yang harus dibayar.
Untuk mengantisipasi kasus seperti itu, perbankan juga sudah mengedukasi merchant agar mencocokkan tanda tangan di balik kartu. "Jadi, sebaiknya, nasabah juga harus teliti sebelum membeli," ujarnya.

Bahkan, pada 2015, untuk menjaga keamanan bertransaksi menggunakan kartu, selain teknologi
 chip, nasabah juga akan dilengkapi dengan PIN. "Jadi, nasabah nanti harus memasukkan PIN setiap kali bertransaksi menggunakan kartu," ujarnya.

Bank HSBC, seperti dikutip dari situs perusahaan juga telah meningkatkan standar kenyamanan dan keamanan dalam transaksi kartu kreditnya. HSBC menerapkan desain kartu kredit yang dilengkapi dengan
 chip.

Saat ini, di seluruh dunia, menurut HSBC, teknologi chip sudah menjadi salah satu standar keamanan yang telah dipergunakan secara luas dalam bertransaksi. Teknologi
 chip diklaim mampu mengurangi risiko kerugian bagi pemegang kartu kredit, akibat munculnya kartu kredit palsu.

Semua data rahasia pribadi nasabah yang tersimpan di dalam
 chip dilindungi dengan kode-kode rahasia, sehingga tidak akan dengan mudah diduplikasi dan dipalsukan.
Saat ini, meski tidak semua terkait kejahatan dengan menggunakan kartu kredit, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah menangani pembayaran klaim 47 bank yang dilikuidasi akibat kejahatan perbankan. Total pembayaran klaim dari 47 bank itu mencapai Rp675 miliar.